Pasangan Tercerdas Politisi Indonesia, angelina sondakh & adjie massaid
Buku Biru Angelina Sondakh & Adjie Massaid
Selasa, 17 Mei 2011
Angelina Sondakh Yakin Ditolong Presiden SBY
Angelina Sondakh Yakin Ditolong Presiden SBY karena pengabdia dia pada PArtai Demokrat sangat total.
The Beauty whitin Me: Angelina Sondakh (amidst My Sadness)
The Beauty whitin Me: Angelina Sondakh (amidst My Sadness)
Dear Rasa.....bila Mas Adjie masih ada pasti akan membela kejadian penghianatan Rosalina Manulang dengan gigih. I believe in that!
Rosa Manulang bersama Angelina Sondakh dalam Dugaan Pidana Penyuapan TIPIKOR 2011 Partai Demokrat
TRIBUN NEWS/HERUDIN Tersangka dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 26 di Palembang, Mindo Rosaline Manullang (tengah), menjawab pertanyaan wartawan usai diperiksa penyidik di kantor KPK, Jakarta Selatan, Jumat (29/4/2011). Rosaline membantah pernyataan mantan kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak, bahwa Anggota Komisi Hukum DPR yang juga menjabat sebagai bendahara Partai Demokrat, M Nazaruddin menjadi atasannya.
angelina sondakh dalam dugaan kasus pidana penyuapan pembangunan gedung di Palembang, 2011
Ruhut Sitompul: Angelina Sondakh Kenal dengan Semua Tersangka Korupsi
JAKARTA, KOMPAS.com — Tim investigasi internal Partai Demokrat memperoleh konfirmasi bahwa anggota Komisi X DPR, Angelina Sondakh, mengenal tersangka kasus suap Sesmenpora dalam proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011, Mindo Rosalina Manulang.
Anggota tim investigasi, Ruhut Sitompul, mengatakan, pengakuan itu diperoleh tim langsung dari mulut Angie. "Kami klarifikasi kepada Angie dua hari lalu, dia bilang memang kenal," ujarnya kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (12/5/2011).
Menurut anggota Komisi III DPR ini, Angie sering melihat Rosa berkeliaran di DPR, bahkan Rosa pernah langsung menemui Angie di DPR. Namun, Angie membantah memiliki hubungan bisnis dengan Rosa.
Setelah keterangan pers di Komisi X kemarin, Angie tak membantah dan tak juga mengiyakan bahwa dirinya mengenal Rosa atau tidak. Angie membantah pernah meminta komisi untuk dibagikan kepada anggota Panja SEA Games.
Nama Angie mencuat bersama nama politisi PDI-P, I Wayan Koster, yang disebut-sebut sebagai koordinator untuk membagikan komisi kepada anggota lainnya. Rosa mengaku sempat beberapa kali bertemu Angie dan juga berhubungan lewat pesan singkat dan telepon.
Rosa ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi bersama Sekretaris Menpora Wafid Muharram dan Direktur PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris. Di kantor Wafid, Rosa dan El Idris tertangkap tangan memberikan tiga lembar cek sebesar Rp 3,2 miliar kepada Wafid.
Menurut keterangannya, cek diberikan kepada Wafid sebagai ucapan terima kasih karena telah memenangkan PT Duta Graha Indah dalam tender proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang.
Untuk Sementara Angeoina Sondakh oleh KPK Dinyatakan Aman
Gratifikasi Pembangunan Sarana Atlet
Ketua KPK: Angelina Sondakh-Nazaruddin belum Cukup Bukti
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/read/2011/05/05/226504/284/1/Ketua_KPK_Angelina_Sondakh-Nazaruddin_belum_Cukup_Bukti#docu
Metro TV/Irvan Januari
YOGYAKARTA-MICOM: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku belum cukup bukti untuk mengaitkan dugaan keterlibatan dua kader Demokrat, Angelina Sondakh-M Nazaruddin, dalam kasus dugaan suap pada proyek pembangunan Wisma Atlet untuk SEA Games di Palembang. Hal itu disampaikan Ketua KPK Busyro Muqqodas.
Selain yang tertangkap tangan sebesar 3,2 miliar rupiah, Busyro belum bisa memastikan orang-orang yang akan dipanggil terkait kasus tersebut karena tergantung dari penyidik. "Kalau cukup alasan untuk memanggil, pasti dipanggil," ungkapnya di Yogyakarta Senin (16/5).
Busyro pun mengaku belum ada tekanan dari kubu Partai Demokrat hingga sekarang dalam menangani kasus tersebut. Jika ada tekanan, tindakan tersebut, ungkapnya, merupakan model kuno dan degradasi bagi si penekan.
Ia menjelaskan, orang-orang yang dipanggil oleh KPK terkait kasus dugaan suap pada proyek pembangunan Wisma Atlet untuk SEA Games di Palembang diposisikan sebagai individu, bukan kader partai politik.
Mengenai pihak-pihak yang akan dipanggil, Busyro mengatakan, setiap orang yang terlibat sesuai dengan bukti yang ada akan dipanggil. "Siapa pun yang harus dipanggil, ya dipanggil," terangnya di Yogyakarta, Senin (16/5). (AT/OL-11)
Angelina Sondakh Enggan Bicara Soal Kasus Pidananya di KPK
NEWS » Polhukam
Mahfiroh - Okezone
Selasa, 17 Mei 2011 15:05 wib
JAKARTA - Angelina Sondakh kali ini lebih memilih diam saat ditanya mengenai kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games oleh para pewarta yang telah menunggunya.
"Terimakasih banget ya," tuturnya sambil berlalu menuju mobilnya saat ditemui di RCTI, Selasa (17/5/2011).
Meski enggan menanggapi pertanyaan soal kasusnya, tapi istri almarhum Adjie Massaid lebih senang berbicara mengenai tiga buah hatinya.
"Anak-anak sehat, setelah ini mau jalan sama mereka, makasih ya," ujarnya lagi.
Mantan Putri Indonesia ini, pun mengapresiasikan acara Seputar Indonesia Awards yang pertama kali digelar oleh RCTI.
"Menyempatkan diri emang untuk kesini, apalagi kan saya diundang. Saya rasa ini positif ya, dengan penghargaan seperti," tukasnya.
(ahm)
Sumber: http://news.okezone.com/read/2011/05/17/339/457986/angelina-sondakh-enggan-bicara-soal-kasusnya
Ilmu Komunikasiku adalah Memakai Seluruh Saluran yang Tersedia: Angelina Sondakh
Kutahu yang kumau......pertarungan di dunia politik sangat ketat dan belakangan sangat kejam. Terutama ketika Mas Adjie telah tiada. Kutahu yang ku mau dan kumampu. Yaitu menulis bebas. Kutahu tak ada yang lain mampu menandingiku berlari dalam produktifitas penulisan. Karenanya apapun kejadiannya, bagaimanapun kendalanya, kutahu..........bahwa menulis adalah salah satu keunggulan kompetitif utamaku sampai hari ini.
Bahkan akupun sangat sangat mengetahui bahwa seluruh potensi dalam keluargaku adalah panggung komunikasi yang sangat mampu kukelola dengan baik. Dan semua itu menjado bahan penulisan disertasi doktorku di FISIP UI.
Label:
adjie massaid,
Anwar Fuadi,
christine panjaitan,
Dr. Angelina Sondakh,
MSi,
Nurul Arifin,
SE,
vina panduwinata,
Wanda Hamidah
Rasa yang Tak Bisa Berdusta: Angelina Sondakh
Dear Rasa...
Telah lama kutak menyapamu, masihkahkau mengenali suara hatiku?
Dr. H. Angelina Sondakh Massaid, SE. MSi
Dr. Hj. Angelina Patricia Sondakh Massaid, SE, MSi
Angelina Sondakh tak mau mengomentari kasus suap Sesmenpora
Oleh: Nebby Mahbiburrahman
Jakarta - Wakil Sekjen Partai Demokrat, Angelina Sondakh, tidak lagi mau mengomentari pemberitan seputar keterlibatan dirinya dalam kasus suap pembangunan Wisma Atlet di Jakabaring, Palembang.
Istri mendiang Adjie Masaid ini terlihat jenuh dengan kabar miring tersebut.
Setidaknya, hal itu dapat dilihat kala dijumpai di gedung RCTI Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (17/5). Angie, biasa disapa, memilih cepat-cepat membalikkan badan dan masuk ke dalam Alphard putih miliknya saat sejumlah wartawan mencoba menanyai perkembangan masalah yang tengah dihadapinya.
Hal yang sama, juga ditunjukan Angie kala ditanyakan mengenai perkembangan pemeriksaan oleh Badan Kehormatan (BK) DPR.
Dengan mengenanakan dress biru yang dipadupa dan rok panjang, dengan muka kecut Anggie juga tak mau mengomentari soal proses pemeriksaan dirinya oleh tim investigasi internal Partai Demokrat.
Pun, istri mendiang Adjie Massaid itu tak mau menjawab kebenaran kabar kalau dirinya bersama anggota Komisi X lainnya, Wayan Koaster, menerima sejumlah uang dari PT Duta Graha Indah Tbk melalui Sesmenpora Wafid Muharam.
(feb)
Sumber: http://www.primaironline.com/berita/Hukum/1644175-angelina-sondakh-tak-mau-mengomentari-kasus-suap-sesmenpora dalam Nama resmiku sekarang adalah: Dr. Hj. Angelina Patricia Sondakh Massaid, SE, MSi
Airin Rachmi Diany Sahabat Adjie Massaid dan Angelina Sondakh
Saat kampanye kemarin Mas Adjie masih mendampingi walikota cantik Airin Rachmi Diany berkampanye. Sekarang saya mau minta tolong dia agar partai Golkar dapat menyelamatkan posisi saya di DPR RI agar tidak dipecat setelah temuan berhasil dikumpulkanoleh KPK.
Saya Paling Takut Dipecat dari DPR RI: Tangisan Angelina Sondakh
Hal yang paling sangat kutakuti seumur hidup adalah kalau kelak sebentar lagi saya akan Dipecat dari DPR RI (Tangisan Angelina Sondakh) sangat pilu
Cara Cerdas Komunikasi Angelina Sondakh Mengalihkan Dugaan Pidana Korupsi 2011.
Kasus Pidana: M. Nazaruddin dan Angelina Sondakh (TEMPO)
"Dewan Kehormatan Demokrat Hanya Dengar Keterangan Nazaruddin dan Angelina Sondakh"
Sabtu, 14 Mei 2011 | 11:32 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Dewan Kehormatan Partai Demokrat menyatakan tak akan mencari bukti keterlibatan Bendahara Umum partainya, M. Nazaruddin, dan salah satu kadernya, Angelina Sondakh, terkait kasus dugaan suap wisma atlet SEA Games Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan. "Kami tidak akan mencari-bukti-bukti. Yang bertugas mencari bukti adalah KPK (Komisi Pemberantas Korupsi)," ujar Anggota Dewan Pembina Demokrat, Achmad Mubarok, ketika dihubungi Tempo, Selasa 14 Mei 2011.
M. Nazaruddin dan Angelina Sondakh disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan Korupsi Wisma Atlet SEA Games Jakabaring Palembang. Mindo Rosalina Manullang, salah seorang tersangka dalam kasus ini, menuturkan bahwa dirinya adalah anak buah Nazaruddin di PT Anak Negeri. Nazaruddin, pernah tercatat sebagai Komisaris Utama dalam perusahaan ini.
Rosa ditangkap KPK dua pekan lalu bersama Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharram, dan Direktur PT Duta Graha Indah, Muhammad El Idris. Mereka ditangkap setelah terjadi penyerahan tiga lembar cek senilai RP 3,2 miliar dari Idris kepada Wafid.
Duta Graha adalah perusahaan pemenang tender pembangunan wisma atlet. Rosa pernah menuturkan dirinya hanya menjalankan perintah dari Nazzarudin untuk menyerahkan succes fee pemenangan Duta Graha sebagai kontraktor pembangunan kepada Wafid.
Sedangkan Angelina Sondakh disebut Rosa sebagai koordinator pengamanan anggaran pembangunan wisma atlet ini di Komisi Olahraga DPR RI. Mantan Putri Indonesia ini bersama Wayan Koster, dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, merupakan Koordinator dan Wakil Koordinator Kelompok Kerja Anggaran Komisi X. Namun, ketiga orang yang disebut ini telah membantah semua tudingan itu.
Menurut Mubarok, Dewan Kehormatan hanya bertugas mencari keterangan dari orang-orang yang disebut terlibat ini. "Kami tidak sanggup kalau disuruh mengumpulkan bukti-bukti, itu biarkan aparat hukum saja," ujarnya. Namun, ia membantah bahwa Dewan Kehormatan disebut berfungsi membersihkan nama Nazaruddin, Angie, dan Partai Mercy itu. "Tidak ada itu. Apa pun keputusan KPK. Itu menguntungkan bagi kami," ujarnya. "Kalau memang terbukti, kami dibantu menyingkirkan kotoran dalam Demokrat. Kalau tidak terbukti, nama kami dapat dibersihkan," lanjutnya.
Mubarok juga mengatakan, Dewan Kehormatan akan memberi sanksi tegas kepada kedua kadernya yang disebut terlibat jika memang KPK menyatakan mereka sebagai tersangka. "Bisa di PAW (Pergantian Antar Waktu), dan juga diberhentikan dari jabatan struktural di partai," jelasnya. Guru Besar Psikologi Islam Universitas Indonesia ini juga mengatakan bahwa partainya tak akan melakukan intervensi kepada KPK untuk mengusut tuntas kasus yang membelit kedua kadernya ini. "Kan sudah ada bukti, kami tidak pernah melindungi kader kami jika mereka terlibat kasus hukum," ujarnya.
FEBRIYAN
Label:
angelina sondakh,
christine panjaitan,
Desi Anwar,
memes adisaputra,
Metro TV,
sugeng suparwoto,
vina panduwinata
Langganan:
Postingan (Atom)
Dr. Hj. Angelina Patricia Sondakh Massaid, SE, MSi
Dr. Hj. Angelina Patricia Sondakh Massaid, SE, MSi